Search Icon

Thursday, January 28, 2016

Surga Kecilku (Sarongge)

   
Melky Rahmat Azi - Tepatnya hari (Kamis, 28 Februari 2016). Aku dan seorang kawan melakukan perjalanan mengunjungi tempat bermain waktu kecil dulu. Jam 13:30 kita pun berangkat melewati pesawahan yang hijau, dan hembusan angin sejuk menemani jejak langkah ini. Suara-suara burung pun terdengar berkicau di atas kepalaku, rasanya mereka senang, dan ingin mengikuti kemana aku melangkah. Cuaca hari ini berbeda dengan hari sebelumnya, biasanya jam-jam segini hujan turun dengan lebatnya, namun tidak untuk hari ini, matahari sangat terik dan menyengat sekali di pundakku. Itu bukan alasan untuk mengurungkan niatku. Aku tetap ingin mengunjungi tempat itu, yah tempat bermain bersama semua temanku, meluangkan waktu liburan di hari minggu. Dulu, aku dan semua kawanku pergi ke tempat ini di hari minggu, kita semua pergi biasanya jam 08:00 pagi, setelah selesai acara anime jepang Lets and Go (entahlah, ini hanya Serial TV Anime Jepang yang menceritakan tentang balap mobil) Lalu pulang sekitar jam 11:00 siang, dan melanjutkan kembali acara-acara televisi lainnya seperti : Dragon Ball, Yugi Oh, Blade, Detective Conan, dan serial anime menarik lainnya.
Melky Rahmat Azi
Dalam perjalanan, aku melihat-lihat tempat sekeliling yang pernah ku jejaki sewaktu berjalan menuju tempat surga kecilku (Sarongge) dulu. Suasananya sekarang berbeda, tadinya air sangat jernih, sekarang terlihat keruh, bahkan air yang mengalir tak sebesar waktu dulu aku kecil. Hmmmmm, mungkin sangat jarang anak kecil zaman sekarang yang main ke tempat-tempat seperti ini, tempatnya pun tak terurus dengan baik. Aku dan kawanku bernama Heri terus melangkah, sama seperti sebelumnya, terus mengingat kembali jalan setapak yang pernah dilewati dulu. Jalannya masih sama, namun suasananya kurang indah, tidak seperti dulu. (Mungkin karena aku sudah ber-evolusi, jadi sudah bosan dan tidak berkesan dengan situasi seperti ini).
Melky Rahmat Azi

Surga Kecilku (Sarongge)

Setelah lelah berjalan, akhirnya kami pun tiba di sebuah tempat kecil yang indah, yah Sarongge, Surga Kecilku dulu yang banyak menyimpan kisah dan kenangan menarik. Saat itu pun juga kenangan masa kecil yang dulu se-akan terulang kembali. Disini kami beristirahat sambil minum air sungai yang mengalir dengan jernihnya. Tak lupa dengan acara foto-foto dan merekam video. (Bukan untuk exis, namun hanya sebagai kenang-kenangan untuk diceritakan pada anak cucu kelak, bahwa tempat yang mungkin nanti menjadi gedung besar, seperti inilah awalnya). Walaupun tempatnya sedikit sudah di renovasi, namun tetap tidak menghilangkan jejak-jejak indah dulu. Hal yang paling nakal yang aku ingat adalah saat bulan ramdhan. Orang lain puasa, eh gue malah pergi kesini bawa extra joss, bahkan menyeduhnya dengan air sungai. “Sudahlah itu hanya masa nakalku dulu”.

Kami pun tidak berdua, ada sekelompok anak kecil yang sedang mandi dan berjemur di tempat ini (Sarongge), tanpa sehelai benang (sebagian telanjang bulat, dan sebagian lagi memakai CD "Celana Dalam", sudahlah ini bukan pornografi, hanya anak kecil yang memiliki cita-cita yang besar). “Mungkin aku dulu seperti itu, berwajah hitam, badan ramping, dan tak berbusana”. Sudahlah sejelek apapun itu, untuk sekarang maupun zaman dulu, aku tetap menikmati semuanya. Sekelompok anak kecil itu bertanya:
“A erek naon kadieu?”
“Rek naon wae atuh bebas da ieu mah tempat uing bahela ulin”. Jawabku.
“Oh, bahela sok ulin kadieu kitu?”
“Nya, uing ker sagede maraneh”.

Rasanya aneh, padahal waktu aku seumuran mereka, tak pernah tuh bertanya pada orang yang belum dikenal. Apa mungkin zaman sekarang beda yah? Hmmm,, entahlah mungkin hanya perasaanku yang aneh saja. Mereka (sekelompok anak kecil) dengan asyiknya bermain dengan air, ada yang berdiam diri menggigil karena kedinginan, dan ada lagi yang sedang berdiri memantau layangan yang akan lepas. Duh,,, rasanya itu gue banget……
Tak lama kemudian setelah aku dan kawanku (Heri) puas menikmati suasana Sarongge, akhirya kami pun berniat pulang kembali dan melanjutkan aktifitas rumah yang lama menanti. Namun, rasanya kurang menarik jika pulang dengan jalan yang sama. Akhirnya kami pun mencari jalan yang berbeda agar tidak mengunjungi jalan yang sudah dilewati sebelumnya. Jalan itu berada di atas tempat air mengalir. Katanya: Jalan ke atas itu menuju Desa Katanggur. Oh iya, Sarongge itu nama tempat bermain yang berada di Desa Banjaransari-Kecamatan Cikijing, lebih tepatnya lagi Blok Mekarsari. Setelah lelah mencari jalan untuk pulang, akhirnya kampung halamanku terlihat juga. Sampailah kami di rumah, dan beristirahat sambil menceritakan sisa-sisa kenangan dahulu saat di Sarongge.