Search Icon

Monday, February 8, 2016

Harusnya Seperti Ini

   
Melky Rahmat Azi-Hari ke 6 bulan Februari 2016 akhirnya dipertemukan kembali dengan kawan sejati. Aku berada di tengah orang-orang hebat. Dia Heri dan Jajang, kawanku yang ku kenal dari kecil. Dalam waktu 6 tahun tepatnya masih Sekolah Dasar dulu, kami pun selalu bersama dalam kehidupan berani (merah) dan suci (putih). Pengalaman berseragam merah putih pasti takkan bisa dilupakan sampai kapan pun juga. Berbagai cerita unik dan menarik selalu menghiasi masa-masa itu. Kita mengenal satu sama lain. Siapa yang lebih jago, dan siapa yang lebih cengeng. Setelah berakhir sekolah dasar, kita bertiga pun berpisah dengan jalan hidup yang berbeda, dan diri kita masing-masing memiliki perjalanannya sendiri. Setelah lama tak jumpa, akhirnya kita dipertemukan kembali dalam suasana yang sangat nyaman (kopi dan roko). Mulailah kita berbincang serius:

Harusnya Seperti Ini

Awalnya kupikir akulah paling hebat diantara mereka saat ini, karena beberapa pertanyaan yang ku lontarkan tak bisa dijawab oleh mereka. Namun sebaliknya, pertanyaan yang mereka lontarkan kepadaku pun tak bisa kujawab dengan benar. Tidak, apakah mereka juga sama pintar, ataukah aku yang memang terlalu bodoh?
Melky Rahmat Azi
Akhirnya dari pertemuan ini kudapat beberapa pengetahuan dan pengalaman yang lebih baik lagi, bahwa tak seharusnya meninggikan hati walaupun kita mengetahui apa yang belum mereka ketahui, karena apa yang mereka ketahui belum tentu kita (saya) dapat mengetahuinya.

Kita hidup saling berdampingan karena satu sama lain saling membutuhkan. Rendah hati merupakan salah satu cara untuk menyerap pengetahuan dari orang disekitar kita, termasuk saat berdialog. . . Simple!